Jakarta, INSTITUT- Menyambut ulang tahun ke-485 Kota Jakarta pada 22 Juni mendatang, Jakarta mempunyai banyak agenda acara, salah satunya Indonesian Dance Festival (IDF). Festival tari berskala internasional ini berlangsung pada 1-9 Juni.Festival dwi tahunan ini sudah memasuki tahun penyelenggaraan ke-11, Jumat (8/6).
IDF tahun ini mengusung tema ‘Let’s Move: Outreaching the Possibilities’. Perhelatan tersebut menampilkan karya para koreografer dan penari dari Indonesia, Belanda, Jepang, Tunisia, Perancis, Jerman, Vietnam, Algeria, Belgia, Kamboja, dan Taiwan.
Pertunjukkan malam tadi (8/6), yang berlangsung di Graha Bhakti Budaya disponsori oleh Institut Francais Indonesia (IFI), IFI sendiri pernah mengadakan acara ‘Sehari di Perancis’ di UIN Jakarta dan ini pertama kali IFI bekerjasama dengan IDF. ”Ini agenda tahunan festival musim semi IFI, dan kebetulan berbarengan dengan acara IDF, makanya kami bekerjasama,” ujar Ginanjar, Divisi Komunikasi IFI.
Tarian kontemporer Perancis bertema ‘Cinematique’ yang dikoreograferi oleh Adrian M dan Claire B, sukses menciptakan perjalanan khayal melalui lukisan-lukisan virtual, permainan proyeksi digital yang interaktif dan mengagumkan. Ananda Dinanti, Penanggung Jawab Media mengatakan, ‘Cinematque’ bukanmurni tarian tapi ada juggling dan seni digital (3D), tarian yang membawa kita ke dunia khayal.
“Luar biasa dan sangat menakjubkan sekali,” ujar Mohamad Haryanto, salah satu penonton kepada INSTITUT usai pertunjukan. Ia juga menambahkan, koreografer sangat tahu bagaimana menampilkan tarian dan visual yang bagus. “Walau tadi ending-nya kurang begitu nendang, tapi saya salut sama penari cowoknya,” ujarnya.
Pada upacara penutupan IDF nantimalam akan ada penampilan ‘Blinded Mind’ dari Finlandia, dan dua tarian daerah khas Jambi, Padang Panjang, yaitu Batas Budi Kaki Langit Biru’ dan ‘Legaran Raso Legaran Pareso’.
IDF yang menjadi bagian dari program kegiatan IKJ, satu-satunya festival tari yang mampu bertahan selama 20 tahun sejak 1992. Salah satu wadah bagi para koreografer dan penari Indonesia. IDF tahun ini menampilkan enam karya dari anak bangsa yang merupakan hasil Kompetisi Tari April lalu, yang ditampilkan bersama tarian international.
Pentas tarian IDF ini berlangsungdi berbagai tempat, yakni Teater Luwes IKJ, Teater Kecil TIM, Gedung Kesenian Jakarta, Gedung Bhakti Budaya. IDF ini didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan disponsori oleh Djarum Apresiasi Budaya. (Anastasia Tovita)